Puisi "Sendiri"
Pagi datang menjemput
terdengar suara ayam memanggil
tercium aroma embun yang menyegarkan
angin bertiup sepoi-sepoi
dan aku masih termenung sendiri
kulangkahkan kaki keluar
disambut sinar mentari yang hangat
gemericik air terdengar perlahan
namun aku masih disini dalam kekosongan
perjalanan hari telah dimulai
tanpa semangat tanpa tenaga
hanya berusaha tetap tegar
detik, menit, dan jam mulai berlalu
meninggalkan diriku tanpa bayangan nyata
langit sore menampakkan kilaunya
begitu indah dan sangat mempesona
berkilauan bagai emas murni
kutatap matahari senja
dan kurasakan terpaan sinarnya
berdiri dengan tatapan kosong
menatap jauh kesana
tak ada apapun dan tanpa siapapun
hanya sendiri dan merenung
malam pun telah datang
gelap dan sunyi yang tersisa
masih dalam tempat yang sama
dan tatapan yang sama
angan tlah hilang dan impian telah melayang
menyisakanku sendiri
bahkan tanpa bayangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar